Hidup Bahagia Tanpa Hutang
Dalam ekonomi saat ini yang penuh
rintangan dan masalah, banyak yang berbondong-bondong untuk
mendapatkan uang dengan cara berhutang. Betapa mudahnya orang
memperoleh uang sebanyak apapun yang diinginkan. Banyak pihak yang
mau memberikan hutang seperti rentenir, bank, koperasi simpan pinjam
dan berbagai lembaga keuangan lainnya.
Tapi ada satu hal yang perlu kita
renungkan bersama dari permasalahan hutang ini. Tentu banyak orang
menyadari dari hati, bahwa orang atau pihak yang berhutang berada
dalam kondisi sedang kesulitan dalam hal keuangan.
Tentu saja hutang merupakan beban
bagi setiap orang yang berhutang. Ironisnya hutang yang diberikan
oleh pihak pemberi hutang, kebanyakan selalu ingin mengambil profit
atau keuntungan.
Mari kita berpikir dan menelaah,
tentang hutang yang pada dasarnya adalah kebutuhan seseorang akan
uang karena sedang kesulitan untuk memiliki uang. Keadaan seperti
akan membuat kita tergerak ingin membantu. Istilah lain adalah
memberikan bantuan sosial bagi yang kesusahan.
Pertanyaan selanjutnya apakah pantas
orang yang sedang dalam kondisi susah kita yang memberikan hutang
tega ingin meraih untung dari kondisi penderitaan orang lain?
Apakah Anda setuju bahwa hutang
piutang adalah transaksi sosial? Bukan transaksi bisnis atau
komersial. Disinilah letak yang tidak manusiawi bagi yang menerapkan
hutang piutang dengan sistem bunga.
Jika dibandingkan, transaksi yang
boleh mengambil laba adalah jual beli. Kita boleh mendapatkan laba
dari jual beli, berapapun jumlah labanya. Dalam hutang tidak
diperbolehkan dalam Islam mengambil untung karena tercampur dua
transaksi yaitu transaksi sosial dan komersial.
Kita semua tahu bahwa negara
Indonesia pun saat ini masih berhutang kepada pihak asing yang
menerapkan bunga. Sungguh ini membuat beban semakin berlipat.
Ini adalah pelajaran untuk kita
semua bahwa hutang jangan dianggap enteng. Hutang membuat orang tidak
tenang dalam hidupnya.
Walaupun hidup saat ini bisa
dibilang susah. Namun tetap kita harus berdoa dan berusaha sekuat
tenaga untuk mencari nafkah tanpa disertai dengan hutang.
Hidup lebih nyaman dan bahagia tanpa
hutang itu merupakan sisi yang harus kita jalani dengan penuh
keyakinan. Tujuannya yang utama agar tidak menambah beban dalam hidup
kita.
Hutang bisa mendatangkan hal negatif
yang merusak hubungan antar manusia seperti yang terjadi akhir-akhir
ini yaitu seorang rentenir yang melakukan pembunuhan kepada pihak
yang berhutang.
Semoga hal ini dapat kita jadikan
pelajaran dan hikmah berharga untuk sekuat mungkin menghindari yang
namanya berhutang.