Mau Panjang Umur? Berpikirlah Positif dan Optimis!


Betapa susahnya untuk selalu berpikir dan bertindak optimis dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata berdasarkan riset bahwa orang yang bersikap optimis itu akan memberikan pengaruh yang baik tak cuma untuk pikiran tapi untuk kesehatan. Ada riset yang menyatakan bahwa individu yang bersikap positif akan lebih panjang umurnya.

Punya pikiran positif itu bisa mengurangi bahaya serangan jantung, gangguan  kesehatan kronis sampai mampu mengurangi risiko kematian alias panjang umur. Dalam laporan riset itu memperlihatkan bahwa sesudah menderita serangan jantung, pasien yang tidak optimis berpeluang buruk menderita keadaan kesehatan yang berat dua kali lebih tinggi daripada dengan pasien yang optimis.

Proyek riset tersebut dijalani kepada sikap mental para pasien sebanyak 369 orang yang menderita serangan jantung dan angina dalam kurun waktu 46 bulan. Periset mendapatkan hubungan antara sikap optimis para pasien dengan kondisi tubuh mereka.

Riset ini diketuai oleh British Heart Foundation, Profesor Andrew Steptoe. Periset pun memperoleh bahwa sikap optimis dapat menolong pasien dalam menghilangkan kebiasaan merokok. Pasien yang tidak optimis malah terus merokok sekitar setahun sesudah keluar dari rumah sakit, sedangkan 85 persen perokok yang optimis sudah stop dari merokok setahun sesudahnya.

Pasien yang optimis pun dikabarkan lebih banyak makan buah dan sayur serta menggunakan gaya hidup sehat daripada pasien yang tidak optimis. Steptoe menyatakan, orang yang bersikap optimis lebih condong mengikuti nasehat dokter dan merubah pola hidup yang sehat.

Dengan melakukan hal positif tersebut, maka para pasein yang optimis dapat merasakan kondisi kesehatan yang lebih baik, risiko serangan jantung menjadi berkurang, mengurangi gangguan kesehatan dan menekan risiko kematian. Pada riset terdahulu sudah memperoleh hubungan antara sikap optimis dengan kondisi stres pada penderita sakit jantung.

Penderita sakit jantung yang memiliki sikap optimis ternyata lebih rendah kemungkinannya mengidap stres dan depresi ketimbang penderita optimis. Sedangkan stres dan depresi pada ujungnya pun dapat berdampak buruk pada pasien yaitu adanya peluang terkena serangan jantung dan gangguan kesehatan berbeda.

Postingan Populer

Marabunta Semut Karnivora Terganas di Dunia

Tips Sehat Untuk Meningkatkan Energi Anda

Aneka Manfaat Buah Mangga Untuk Kesehatan dan Kecantikan

Waspada 5 Risiko Penyakit Akibat Toilet Kotor

Cara Merawat Baju Rajut Dengan Benar

8 Strategi Membasmi Rasa Malas

6 Cara Merawat Sepatu Kulit Sintetis Agar Tidak Mengelupas