Cara Terbaik agar Makan Anda Lebih Sedikit
Mengatur porsi makan adalah cara yang sangat penting untuk dilakukan dalam menjaga kesehatan terutama jika berniat untuk diet.
Sebuah riset terkini itu memaparkan bahwa untuk memberi batas banyaknya makan maka langkah paling baik yaitu dengan makan secara berkelompok atau bersama dengan orang terdekat.
Dikutip di Medical Xpress, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tokyo mengungkapkan bahwa seseorang cenderung akan makan lebih sedikit ketika bersama-sama dibandingkan saat sedang sendirian.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa meskipun porsi makan cenderung lebih sedikit, Anda bisa saja akan makan lebih sering saat memasuki waktu siang.
Hasil dari penelitian ini telah dipublikasikan di dalam jurnal Royal Society Open Science. Riset ini merupakan aksi dampak langsung dari yang pernah ada dijalankan terhadap binatang liar.
Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini maka para peneliti pun melakukan eksperimen yang melibatkan peserta yang duduk bersama di meja dan makan keripik kentang bersama.
Pada skenario lain, partisipan diminta pula untuk duduk sendiri sambil makan keripik kentang. Kemudian, skenario selanjutnya ialah berupa dua orang mengonsumsi keripik kentang pada meja yang sama tetapi secara berseberangan.
Di semua pengujian, semua peserta disajikan satu piring keripik dari kentang.
Tak hanya itu, secara tersembunyi, peneliti juga menempatkan timbangan di setiap bawah meja semua partisipan yang betujuan untuk menghitung porsi dan tingkat konsumsi.
Dalam hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa ketika seseorang makan secara bersamaan maka mereka pun akan cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah porsi yang lebih sedikit.
Namun, mereka cenderung akan lebih sering mengkonsumsi makanan yang disediakan tersebut. Sehingga, pada akhirnya, mereka juga akan tetap mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang sama.
Para peneliti juga telah mengungkapkan sebuah fakta bahwa terjadinya perubahan kebiasaan ini bisa disebabkan oleh gen yang dimiliki dari leluhur.
Hal ini menjadi kebiasaan manusia dalam waktu lama yang pada akhirnya mereka lakukan hingga saat ini.
Tidak bisa dipungkiri lagi jika di tanah air, budaya atau kebiasaan makan secara bersama-sama tersebut telah sering dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.
Makan secara bersama-sama telah dianggap lebih menunjukkan keakraban dan kekeluargaan di dalam masyarakat.
Tak hanya itu, budaya makan bersama ini kadang dijadikan sebagai momen untuk saling bercerita dan berbagi kisah antar orang tua dan juga anak.
Sambil bercerita sambil makan makan malam pula.
Sayangnya, budaya makan bersama di dalam masyarakat Indonesia lebih cenderung mengarah kepada mengkonsumsi makanan dalam porsi yang lebih banyak.
Hal ini disebabkan karena adanya peran ibu yang akan lebih sering menyuruh suami dan juga anak-anaknya untuk makan lebih banyak.
Pada akhirnya, porsi makan pun tidak teratur lagi.
Sebaliknya, makan secara sendiri-sendiri lebih membantu mereka untuk makan dengan porsi yang lebih sedikit.
Sebuah riset terkini itu memaparkan bahwa untuk memberi batas banyaknya makan maka langkah paling baik yaitu dengan makan secara berkelompok atau bersama dengan orang terdekat.
Dikutip di Medical Xpress, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tokyo mengungkapkan bahwa seseorang cenderung akan makan lebih sedikit ketika bersama-sama dibandingkan saat sedang sendirian.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa meskipun porsi makan cenderung lebih sedikit, Anda bisa saja akan makan lebih sering saat memasuki waktu siang.
Hasil dari penelitian ini telah dipublikasikan di dalam jurnal Royal Society Open Science. Riset ini merupakan aksi dampak langsung dari yang pernah ada dijalankan terhadap binatang liar.
Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini maka para peneliti pun melakukan eksperimen yang melibatkan peserta yang duduk bersama di meja dan makan keripik kentang bersama.
Pada skenario lain, partisipan diminta pula untuk duduk sendiri sambil makan keripik kentang. Kemudian, skenario selanjutnya ialah berupa dua orang mengonsumsi keripik kentang pada meja yang sama tetapi secara berseberangan.
Di semua pengujian, semua peserta disajikan satu piring keripik dari kentang.
Tak hanya itu, secara tersembunyi, peneliti juga menempatkan timbangan di setiap bawah meja semua partisipan yang betujuan untuk menghitung porsi dan tingkat konsumsi.
Dalam hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa ketika seseorang makan secara bersamaan maka mereka pun akan cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah porsi yang lebih sedikit.
Namun, mereka cenderung akan lebih sering mengkonsumsi makanan yang disediakan tersebut. Sehingga, pada akhirnya, mereka juga akan tetap mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang sama.
Para peneliti juga telah mengungkapkan sebuah fakta bahwa terjadinya perubahan kebiasaan ini bisa disebabkan oleh gen yang dimiliki dari leluhur.
Hal ini menjadi kebiasaan manusia dalam waktu lama yang pada akhirnya mereka lakukan hingga saat ini.
Tidak bisa dipungkiri lagi jika di tanah air, budaya atau kebiasaan makan secara bersama-sama tersebut telah sering dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.
Makan secara bersama-sama telah dianggap lebih menunjukkan keakraban dan kekeluargaan di dalam masyarakat.
Tak hanya itu, budaya makan bersama ini kadang dijadikan sebagai momen untuk saling bercerita dan berbagi kisah antar orang tua dan juga anak.
Sambil bercerita sambil makan makan malam pula.
Sayangnya, budaya makan bersama di dalam masyarakat Indonesia lebih cenderung mengarah kepada mengkonsumsi makanan dalam porsi yang lebih banyak.
Hal ini disebabkan karena adanya peran ibu yang akan lebih sering menyuruh suami dan juga anak-anaknya untuk makan lebih banyak.
Pada akhirnya, porsi makan pun tidak teratur lagi.
Sebaliknya, makan secara sendiri-sendiri lebih membantu mereka untuk makan dengan porsi yang lebih sedikit.