Mengapa Saya Konsisten Tidak Ingin Punya Kendaraan Pribadi?


Ini merupakan pengalaman hidup saya yang boleh dibilang unik dan menarik. Bagaimana tidak, orang-orang disekitar saya pun terheran-heran dan bertanya-tanya. Saya yang sampai sekarang tidak pernah memiliki kendaraan pribadi, paling tidak motor pun menjadi perhatian sebagian masyarakat di sekitar saya.

Memang pengalaman hidup dan pemikiran seseorang membuat perubahan tersendiri pada masa datang. Hal ini pun sudah saya rasakan dan buktikan. Berbagai konflik pun terjadi juga pada beberapa waktu.

Kebanyakan orang saat ini selalu mengandalkan kendaraan pribadi, motor atau mobil. Berbeda dengan saya yang mengandalkan jalan kaki dan angkutan umum. Inilah yang menjadikan saya unik di lingkungan sekitar. Tetangga bahkan orang lain selalu melihat saya berjalan kaki.

Saya baru tersadar bahwa jalan kaki itu merupakan sebuah kesederhanaan dalam kehidupan, khususnya manusia itu sendiri karena manusia itu sangat normal kalau berjalan kaki. Jadi, buat apa malu? Buat apa dipertanyakan “Kok jalan kaki aja?”. Walaupun saya jawabnya singkat saja dengan “Ya” atau hanya melemparkan senyum manis.

Saya sangat prihatin dan hati saya selalu takut akan bahaya banyaknya kendaraan pribadi bertebaran di jalanan. Sesuatu yang pasti adalah semakin banyak pula polusi udara dan suara yang dihasilkan.

Belum lagi banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas yang semakin menambah kekhawatiran banyak orang. Jujur saja, saya selalu tegang dan waspada apabila saya menaiki kendaraan motor atau mobil walaupun itu sebagai penumpang saja.

Mungkin karena banyaknya kendaraan di jalan dan juga beragam perilaku pengendara dalam memacu kendaraannya, ada yang cepat, sedang atau lambat. Ohya, belum lagi ukuran kendaraan yang juga bermacam-macam, ada yang besar, sedang, dan kecil.

Saya sadar bahwa dengan punya kendaraan pribadi, tentunya saya harus bertanggung jawab terhadap barang itu. Yang saya ketahui mengenai pertanggung jawabannya adalah seperti mampu membiayai dalam hal membeli bahan bakar minyak, oli, bayar pajak kendaraan, perpanjang SIM, perawatan, perbaikan serta penjagaan agar terhindar dari maling.

Berkaitan dengan apa yang saya rasakan dalam hal lain yaitu seperti masalah pakaian. Saya sadar bahwa dengan banyaknya barang seperti pakaian, maka saya harus bertanggung jawab akan hal seperti mencuci, merapikan, dan menyimpannya di tempat khusus pakaian. Jika saya punya banyak pakaian misalnya 20 pakaian, maka saya harus berusaha untuk menyimpannya dengan lebih baik.

Berbeda jika saya hanya punya 10 pakaian saja, maka pikiran dan tenaga saya juga akan lebih ringan tercurahkan kepada 10 pakaian tersebut. Tidak perlu menyediakan lemari besar dan banyak untuk menyimpan pakaian

Saya selalu teringat bahwa jika kita punya harta banyak maka kita yang akan menjaganya.  Jika kita punya banyak ilmu, maka ilmu tersebut yang akan menjaga kita.

Saya saat ini sudah mulai mengurangi apa yang menjadi kekhawatiran saya dalam hidup yaitu banyak harta akan membuat saya sibuk dengan harta tersebut atau lebih parah lagi membuat saya melupakan hal penting lainnya. Pada intinya adalah mencegah agar tidak menjadi budak harta benda.

Sebisa mungkin akan saya usahakan untuk selalu bergaya hidup sederhana agar tidak terlalu sibuk dalam hal yang intinya bersifat sementara.

Tapi tetap pada batasan yang baik dan wajar dalam hal penggunaan harta benda. Ini bertujuan untuk mencegah diri saya dalam pemborosan.

Ini merupakan suatu proses pembelajaran terhadap diri saya sendiri dan orang-orang yang ada di dekat saya bagaimana cara yang bijak dan cermat dalam memandang sebuah harta benda.

Janji saya adalah prinsip ini akan saya ajarkan kepada istri dan anak-anak saya nanti. Semoga menjadi sebuah perubahan positif baik bagi keluarga saya nanti dan masyarakat di sekitar.

Saya selalu berpikir dalam tiap saat bahwa barang yang saya miliki ini cuma memenuhi apa yang saya perlukan. Bukan yang saya inginkan. Jadi, kepemilikan barang bukan karena keinginan tapi kebutuhan mendasar dalam hidup. Bukan pula untuk sesuatu yang dipamerkan dan dibangga-banggakan kepada orang banyak.

Harta benda yang dipamerkan dan dibangga-banggakan merupakan suatu yang memalukan. Karena benda bukan itu fungsinya. Sama sekali tidak. Harta benda hanyalah sarana penunjang kehidupan. Hanya itu saja. Terima kasih

Postingan Populer

5 Faktor Penyebab Seseorang Miskin

Ide Brilian Bisnis Komputer Rumahan

Pakaian Muslim Pria FHJ 001

Ini Manfaat Penting Membuka Jendela di Pagi Hari

Marabunta Semut Karnivora Terganas di Dunia

Waspada 5 Risiko Penyakit Akibat Toilet Kotor

11 Ide Bisnis Brilian Untuk Introvert